top of page

Virtual Reality dalam Pelatihan Keselamatan Kerja: Saatnya Indonesia Beralih


Blue cranes lift red containers in a port, flanked by green stacked containers. Trucks and machinery operate along marked lanes.

Bayangkan Anda seorang teknisi listrik, harus bekerja di lingkungan bertegangan tinggi setiap hari. Salah sedikit, risikonya bukan hanya luka ringan—bisa fatal. Maka dari itu, pelatihan keselamatan kerja (occupational safety and health/OSH) adalah nyawa dari keberlangsungan pekerjaan seperti ini. Namun sayangnya, metode pelatihan konvensional yang mengandalkan ceramah dan tayangan video sering kali kurang efektif. Peserta kurang terlibat, konteks lapangan tidak tergambarkan, dan pengetahuan sulit diterapkan saat kondisi nyata muncul.


Teknologi virtual reality (VR) hadir sebagai solusi yang menjanjikan. Dengan kemampuan menciptakan simulasi lingkungan kerja yang realistis, VR memungkinkan peserta “masuk” ke situasi berisiko tinggi tanpa benar-benar terpapar bahaya. Ini bukan hanya soal kecanggihan teknologi, tetapi soal efektivitas pembelajaran dan keselamatan hidup manusia.


Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2024 memberikan bukti kuat akan hal ini. Penelitian tersebut menguji efektivitas VR dalam pelatihan keselamatan kerja pada dua kelompok: pekerja teknis di sektor kelistrikan dan mahasiswa pascasarjana yang mempelajari OSH. Hasilnya sangat menarik.


Pada kelompok pertama, 50 teknisi PLN di wilayah Bantul, Yogyakarta dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengikuti pelatihan tradisional berupa ceramah, sedangkan kelompok kedua menjalani pelatihan berbasis VR. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman keselamatan kerja, dengan kelompok VR menunjukkan lonjakan skor dua kali lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Artinya, peserta pelatihan VR jauh lebih cepat dan dalam memahami prosedur keselamatan kerja, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD).


Sementara itu, pada kelompok mahasiswa pascasarjana, peneliti lebih menekankan pada aspek pengalaman pengguna (user experience). Mahasiswa diuji dalam skenario konstruksi berbahaya melalui headset VR. Hasilnya, hampir seluruh peserta mengaku merasa lebih tertantang, lebih terlibat, dan lebih mampu memahami konsep keselamatan kerja yang abstrak. Bahkan mahasiswa yang belum memiliki pengalaman kerja di lapangan merasa VR membantu mereka “merasakan” kondisi riil yang sulit dibayangkan hanya dari buku teks atau kuliah kelas.


Mengapa VR begitu efektif? Ada beberapa faktor utama. Pertama, VR menciptakan *presence*—sebuah rasa “hadir” dalam dunia virtual—yang meningkatkan fokus dan keterlibatan kognitif peserta. Kedua, pembelajaran melalui interaksi fisik dalam lingkungan virtual mendukung teori *embodied cognition*, di mana tubuh dan pikiran belajar secara simultan. Ketiga, skenario pelatihan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan industri tertentu, mulai dari kelistrikan, konstruksi, hingga manufaktur.


Tak kalah penting, VR memberikan ruang aman untuk membuat kesalahan. Dalam pelatihan konvensional, kesalahan bisa berarti risiko nyata. Dengan VR, peserta bebas mencoba, gagal, dan belajar tanpa takut cedera. Ini menjadikan VR sangat ideal untuk pelatihan di lingkungan kerja berisiko tinggi.


Tentu saja, implementasi teknologi ini memerlukan investasi awal. Namun jika dibandingkan dengan biaya kecelakaan kerja, kehilangan produktivitas, dan pelatihan ulang, VR adalah solusi jangka panjang yang jauh lebih hemat. Bahkan VR dapat digunakan untuk pelatihan jarak jauh—sesuatu yang sangat relevan pascapandemi, dan juga untuk perusahaan yang memiliki lokasi kerja terpencil.


Indonesia sebagai negara dengan industri yang berkembang pesat harus mulai mengadopsi teknologi ini secara luas. Industri kelistrikan, konstruksi, tambang, bahkan pendidikan vokasional bisa mendapatkan manfaat besar dari pelatihan keselamatan berbasis VR. Saat negara-negara lain sudah memasukkan VR dalam kurikulum teknis dan pelatihan kerja, kita tidak bisa tertinggal.


Lebih dari sekadar alat, VR adalah masa depan pembelajaran keselamatan kerja. Dengan kombinasi interaktivitas, simulasi nyata, dan keterlibatan emosi pengguna, teknologi ini bisa menyelamatkan nyawa—secara harfiah.


Sudah saatnya kita beralih. Bukan karena teknologi itu tren, tapi karena teknologi ini menyelamatkan. VR bukan sekadar nice to have, tapi must have dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan berisiko tinggi.


Ingin mencoba teknologi VR safety training dari Molca? Jadwalkan konsultasi melalui hello@molca.id dan WhatsApp di 0811324066.


 
 
 

Comments


Molca Teknologi Nusantara

Office and Workshop

JAPFA Tower II Lt. 12, Surabaya,
East Java, Indonesia, 60271

Dharmahusada Indah Barat V AA No.30A, Mojo, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60285

Legal Name:
PT Molca Teknologi Nusantara

Nomer Induk Berusaha (NIB):
1101230026145 - Januari 2023

No. Pengukuhan PKP (Enterprise Tax):
S-25/PKP/KPP.110903/2023 

Terima kasih telah Tertarik dengan MOLCA

Kami di sini untuk membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kami, jangan ragu untuk menghubungi kami. Mari mulai percakapan!

Thanks for submitting!

© PT Molca Teknologi Nusantara 2025, All Rights Reserved

bottom of page