top of page

From Crisis to Opportunity: Augmented Reality sebagai Game Changer Industri Manufaktur

Gambar penulis: Marketing MolcaMarketing Molca

Industri manufaktur saat ini menghadapi tantangan besar dalam hal tenaga kerja, baik karena gelombang pensiun pekerja senior maupun kesulitan dalam merekrut tenaga kerja terampil.

Banyak perusahaan manufaktur kehilangan pekerja berpengalaman akibat faktor usia dan kebijakan ekonomi yang mendorong pekerja senior untuk pensiun lebih awal. Pada tahun 2021, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan lebih dari 425.000 posisi kosong untuk operator mesin dan pembuat perkakas. Usia rata-rata operator mesin mencapai 53 tahun, dengan 90% dari mereka berusia di atas 40 tahun. Artinya, banyak tenaga kerja berpengalaman yang pensiun, dan setiap kali itu terjadi, bertahun-tahun pengalaman dan keahlian turut hilang.


Namun, meskipun permintaan terhadap tenaga kerja manufaktur tetap tinggi, jumlah posisi entry-level yang belum terisi terus meningkat. Diperkirakan, pada tahun 2030, industri manufaktur di AS akan menghadapi kekurangan tenaga kerja sebanyak 2,1 juta orang. Kesulitan dalam merekrut tenaga kerja meningkat 36% dibandingkan tahun 2018, meskipun tingkat pengangguran masih cukup tinggi.


Mengapa Penerapan AR Menjadi Tantangan?

Intinya, jumlah posisi yang tersedia lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerja yang memiliki pengalaman yang memadai. Proses pelatihan kerja di sektor ini umumnya bersifat langsung (hands-on) dan dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun. Selain itu, dengan transformasi digital yang sedang berlangsung di industri manufaktur, keterampilan yang dibutuhkan pun terus berubah, dan sebagian besar tenaga kerja saat ini belum memilikinya.


Selain itu, generasi muda memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap pekerjaan dan karier, atau bahkan kurang berminat terhadap industri ini. Salah satu penyebabnya adalah kesalahpahaman tentang dunia manufaktur. Banyak lulusan perguruan tinggi menganggap manufaktur sebagai bidang yang hanya cocok untuk mereka yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi. Padahal, banyak pekerjaan di sektor ini yang memerlukan gelar sarjana, bahkan hingga tingkat doktor.


Sebuah studi dari Manufacturing Institute menunjukkan bahwa meskipun masyarakat semakin mengakui pentingnya manufaktur bagi perekonomian, masih banyak yang belum menyadari bahwa industri ini semakin berbasis teknologi tinggi. Teknologi canggih dalam manufaktur tidak hanya meningkatkan produktivitas pekerja tetapi juga memberikan keterampilan yang lebih maju dan dapat diterapkan di berbagai bidang lain.


Salah satu teknologi mutakhir yang berperan besar dalam transformasi ini adalah Augmented Reality (AR). AR merupakan teknologi yang sangat visual dan interaktif, yang dapat menyajikan informasi digital secara kontekstual dalam lingkungan fisik. AR mampu menghubungkan pekerja dan meningkatkan hasil bisnis. Dengan kata lain, AR dapat mendemokratisasi pengetahuan, sehingga keahlian para pekerja senior dapat dengan mudah dibagikan kepada generasi yang lebih muda dan lebih melek teknologi.


Perkembangan Augmented Reality di Indonesia

Di Indonesia, teknologi AR semakin berkembang pesat, terutama dalam sektor manufaktur. Seiring dengan peningkatan adopsi industri 4.0, banyak perusahaan mulai menerapkan AR untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat pelatihan tenaga kerja, dan mengurangi tingkat kesalahan produksi. Pemerintah dan berbagai institusi juga mendorong transformasi digital dengan berbagai inisiatif dan program pelatihan teknologi berbasis AR. Sektor manufaktur di Indonesia pun semakin menyadari manfaat AR dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing global.


Beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia telah mulai mengintegrasikan AR ke dalam proses kerja mereka, terutama dalam bidang pemeliharaan mesin (AR Maintenance), pelatihan karyawan, dan visualisasi data secara real-time. Dengan semakin meluasnya adopsi AR, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, teknologi ini akan menjadi standar dalam operasional industri di Indonesia.


Masa Depan Manufaktur dengan AR

Teknologi AR meningkatkan pengalaman dunia nyata dengan menyisipkan objek dan informasi digital ke dalam lingkungan nyata. Dalam industri manufaktur, AR memungkinkan metode pelatihan baru yang revolusioner. Pekerja dapat mempelajari dan menyempurnakan keterampilan mereka secara virtual dalam lingkungan kerja yang sebenarnya, sehingga mempercepat waktu untuk mencapai produktivitas dan penyelesaia pekerjaan. Selain itu, AR mengatasi batasan dunia nyata dengan memungkinkan pekerja berkolaborasi secara real-time tanpa terbatas oleh jarak.


Dengan menerapkan AR, perusahaan manufaktur dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan tenaga kerja, memperbaiki kinerja operasional, serta menekan biaya baik di pabrik maupun di lapangan. Para ahli manufaktur dapat merekam prosedur kerja secara langkah demi langkah dan mengubahnya menjadi dokumen proses, panduan kerja, serta materi pelatihan yang dapat digunakan kembali. Hal ini memungkinkan pekerja baru atau yang kurang berpengalaman untuk lebih cepat beradaptasi dan bekerja secara lebih efektif.


Teknologi AR juga memungkinkan penyampaian informasi yang lebih tepat sasaran, kapan dan di mana pun dibutuhkan. Dengan integrasi materi digital ke dalam lingkungan kerja nyata, AR memberikan instruksi kerja yang mudah dipahami dan diakses. Memberdayakan tenaga kerja dengan AR berarti mempercepat transfer pengetahuan, memperbarui metode pelatihan, memberikan akses langsung ke pakar jarak jauh, dan meningkatkan pengalaman pengguna. Semua ini menjadi semakin krusial di tengah tantangan industri saat ini.

AR tidak hanya mengubah cara tenaga kerja manufaktur memperoleh pengetahuan, tetapi juga bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia nyata secara digital. Hasilnya adalah eksekusi kerja yang lebih cepat, pengurangan proses manual, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan akses yang lebih luas terhadap informasi dari para ahli, seluruh tenaga kerja dapat bekerja lebih efisien dan produktif.


Di tengah tantangan kesenjangan keterampilan dan perubahan lingkungan kerja, teknologi AR menjadi alat yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, serta pengalaman kerja tenaga manufaktur. AR membantu mempersempit kesenjangan keterampilan dan memastikan bahwa setiap pekerja memiliki alat yang mereka butuhkan untuk sukses. Seiring dengan transformasi digital di sektor manufaktur, tenaga kerja masa depan harus mulai mengembangkan keterampilan baru dari sekarang – dan AR adalah teknologi yang memungkinkan hal itu terjadi.


Sebagai solusi AR untuk industri manufaktur di Indonesia, Molca hadir untuk membantu perusahaan mengadopsi teknologi ini dengan lebih mudah dan efektif. Dengan berbagai layanan AR inovatif, Molca mendukung transformasi digital manufaktur, memastikan tenaga kerja siap menghadapi tantangan industri, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Kini saatnya industri manufaktur Indonesia beralih ke solusi AR dari Molca untuk masa depan industri manufaktur yang lebih baik.


Untuk melihat bagaimana cara kerja AR Manufacturing Process dari Molca, silakan untuk mengaksesnya di video berikut.


Produk Augmented Reality: https://www.molca.id/armaintenance 

WhatsApp: wa.me/62811324066  



Comments


Molca Teknologi Nusantara

Office and Workshop

JAPFA Tower II Lt. 12, Surabaya,
East Java, Indonesia, 60271

Dharmahusada Indah Barat V AA No.30A, Mojo, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60285

Legal Name: PT Molca Teknologi Nusantara

Nomer Induk Berusaha (NIB):
1101230026145 - Januari 2023

No. Pengukuhan PKP (Enterprise Tax):
S-25/PKP/KPP.110903/2023 

Terima kasih telah Tertarik dengan MOLCA

Kami di sini untuk membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kami, jangan ragu untuk menghubungi kami. Mari mulai percakapan!

Thanks for submitting!

© PT Molca Teknologi Nusantara 2025, All Rights Reserved

bottom of page